Transistor Testing

 

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]


1. Pendahuluan[Back]

    Transistor merupakan komponen dasar dari perangkat elektronik modern yang digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti penguat, osilator, rangkaian logika digital, dan regulator daya. Transistor memiliki berbagai jenis seperti transistor bipolar junction (BJTs) dan transistor efek medan (FETs), dan setiapnya memeiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Transistor sendiri ditemukan pada abad pertengahan yaitu abad ke-20 yang membuat revolusi besar bagi dunia elektronika dan membuka jalan bagi pengembangan sirkuit terpadu, komputer, dan banyak perangkat elektronik lainnya. Namun transistor ini tentunya memiliki besaran yang mana besaran tersebut harus diukur terlebih dahulu agar menghindari keliru.

2. Tujuan[Back]

a. Untuk mengetahui apa itu transistor
b. Untuk mengetahui jenis jenis serta perbedaan transistor
c. Untuk mengetahui cara mengukur transistor

3. Alat dan Bahan[Back]

A. Alat
1. Ohmmeter


    Ohmmeter adalah sebuah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik dari sebuah sirkuit atau komponen listrik. Satuan yang digunakan untuk mengukur hambatan adalah ohm.

2. Curve Trace (Pelacak Kurva)
    Pelacak kurva (curve tracer) adalah alat pengukuran elektronik yang digunakan untuk melacak dan memvisualisasikan karakteristik sebuah komponen elektronik atau sebuah rangkaian elektronik dalam bentuk kurva pada layar grafik.

3. Digital Meter
    Digital meter adalah alat pengukuran yang menggunakan teknologi digital untuk menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk angka atau digit. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur berbagai parameter seperti tegangan listrik, arus listrik, resistansi, frekuensi, dan berbagai parameter lainnya.

B. Bahan
1. Transistor

    Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai penguat sinyal, pengalih arus, atau pembangkit osilasi. Umumnya, transistor memiliki 3 terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan Kolektor.

4. Dasar Teori[Back]

    Transistor testing adalah proses pengujian atau pengecekan kondisi, kinerja, dan karakteristik dari sebuah transistor. Tujuan dari pengujian transistor adalah untuk memastikan bahwa transistor tersebut berfungsi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan tidak mengalami kerusakan atau kegagalan yang dapat mempengaruhi kinerjanya terutama fungsi transistor sebagai saklar, dimana transistor mengatur arus yang mengalir antara dua terminalnya (biasanya dari kolektor ke emitor dalam transistor bipolar atau dari drain ke sumber dalam FET) dengan mengontrol arus atau tegangan di terminal kontrolnya (basis dalam BJT atau gate dalam FET). Pengujian transistor ini dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter digital maupun analog.

    Seperti pada gambar 3.26a, multimeter dapat mengukur dalam berbagai tingkatan dalam suatu jaringan. Sedangkan dalam gambar 3.26b digunakan untuk menguji transistor, JFET , dan SCR masuk dan keluar dari rangkaian. Dalam semua kasus, daya terlebih dahulu harus dimatikan ke sirkuit di mana elemen tersebut berada muncul untuk memastikan bahwa baterai internal penguji tidak rusak dan memberikan pembacaan yang benar. Setelah transistor terhubung, saklar dapat digerakkan melalui semua kemungkinan kombinasi sampai lampu uji menyala dan mengidentifikasi terminal transistor.. Meter apa pun dengan kemampuan pemeriksaan dioda juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi transistor.
    Resistansi forward-bias dan reverse-bias dapat diperiksa seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.27. Persimpangan reverse-biased baseto-collector (sekali lagi reverse-bias oleh suplai internal) harus diperiksa seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.28

5. Percobaan[Back]

a) Prosedur Percobaan
  1. Buka aplikasi proteus
  2. Ambil komponen yang diperlukan (ohmmeter, transistor, dioda)
  3. Susunlah komponen pada papan rangkaian
  4. Sabungkan setiap komponen sesuai dengan gambar pada 3.27 dan 3.28
  5. Jalankan rangkaian dan pastikan rangkaian bisa berjalan normal
  6. Lihat hasil pada digital ohmmeter
b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja
  • Gambar 3.27

    Pada percobaan pengecekan bias maju (forward) pada transistor NPN dimulai dengan mengatur ohmmeter pada resistansi yang rendah karena hasil pembacaan pada ohmmeter akan relatif lebih rendah, lalu kutub positif dari ohmmeter dihubungkan ke basis pada transistor dan dari basis ke emitor dan dihubungkan ke probe negatif. Apabila ohmmeter menunjukkan angka yang berkisaran dari 100 hingga beberapa kilohm maka transistor berfungsi dengan baik.

  • Gambar 3.28

    Pada percobaan pengecekan bias mundur (reverse) pada transistor NPN, terlebih dahulu mengatur ohmmeter pada resistansi yang tinggi karena hasil yang didapatkan akan melebihi dari 100k, lalu kutub positif pada ohmmeter dihubungkan pada kolektor di transitor lalu lanjut ke basis dan kembali ke kutub negatif ohmmeter. Apabila hasil yang ditunjukkan pada ohmmeter melebihi dari 100k maka dapat disimpulkan transistor berfungsi dengan baik.

c) Video

video 3.27

video 3.28

6. File Download[Back]













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Besar

12-3

Modul 1 : Potensiometer, Tahanan Geser dan Jembatan Wheatstone